Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Resensi Buku "Gadis Kretek"

Resensi Buku: Gadis Kretek oleh Ratih Kumala. Judul: Gadis Kretek Penulis: Ratih Kumala Penyunting: Mirna Yulistianti Perancang sampul: Iksaka Banu Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tanggal terbit: Maret 2012 Cetakan: Pertama Isi halaman: 275 halaman ISBN: 978-979-22-8141-5               Gadis Kretek merupakan karya Ratih Kumala . Dia adalah lulusan dari Universitas Sebelas Maret fakultas Sastra Inggris. Ia juga pernah bekerja sebagai editor naskah drama di sebuah televisi swasta. Karyanya yang satu ini ia tulis karena dulu kakeknya pernah memiliki pabrik rokok. Namun, pabrik tersebut telah bangkrut sebelum Ratih Kumala lahir. Karena latar belakangnya itu, dia bisa menjelaskan hal-hal tentang rokok dibuku ini secara mendetail.   Sampul "Gadis Kretek" dan Ratih Kumala. - Sinopsis -             Pria yang sedang berbaring itu adalah pemilik rokok bermerk Djagat Raja, Soeraja . Di dalam tidurnya ia akhir-akhir ini sering kali menyebutkan kata “ Jeng

Resensi Buku "Saman"

Resensi Buku: Saman oleh Ayu Utami. Judul: Saman Penulis: Ayu Utami (Justina Ayu Utami) Perancang sampul: Lukisan kaca oleh Ayu Utami Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Tanggal terbit: Mei 2013 Cetakan: Ke-31 Isi halaman: 200 halaman ISBN: 978-979-91-0570-7               Saman  adalah novel pertama karya  Ayu Utami yang langsung memenangkan Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1998. Buku ini mengambil latar pada masa Orde Baru. Beberapa isinya juga menunjukkan adegan yang mirip seperti masa itu. Saman, sebagai seorang pastur harus bergulat dengan iman dan nafsunya sendiri. Dikarenakan novel ini, Ayu Utami membuat aliran sastra baru di Indonesia yang disebut dengan sastra wangi . Aliran tersebut kemudian diikuti oleh penulis lainnya, salah satunya ialah Ratih Kumala, penulis novel Gadis Kretek.   Sampul "Saman" dan Ayu Utami. - Sinopsis -             4 sahabat bernama Laila, Shakuntala, Cokorda, dan Yasmin melatar belakangi kisah d

Resensi Buku "Perempuan di Titik Nol"

Resensi Buku: Perempuan di Titik Nol oleh Nawal El Saadawi. Judul: Perempuan di Titik Nol (Emra'a enda noktat el sifr) Penulis: Nawal El Saadawi Penerjemah: Amir Sutaarga Perancang sampul: Ipong Purnama Sidhi Penerbit: Yayasan Pendidikan Obor Indonesia Tanggal terbit: Januari 2003 Cetakan: Ketujuh Isi halaman: 156 halaman ISBN: 978-461-040-2               Buku ini adalah karya salah satu penulis asal Mesir yang juga merupakan seorang psikiater. Ia adalah Nawal El Saadawi . Tidak hanya seorang psikiater, Nawal juga merupakan seorang aktivis feminis yang membuat sebagian isi dari buku ini menjunjung tentang perempuan. Buku ini awalnya ditolak oleh penerbitan Mesir. Tidak berhenti di situ, Nawal akhirnya berhasil menerbitkan buku ini di Lebanon pada 1975, tiga tahun dari jadwal yang direncanakan. Di Indonesia sendiri, buku ini diterjemahkan dan diterbitkan pertama kali oleh penerbit Yayasan Pendidikan Obor Indonesia. Sampul "Perempuan di Titik Nol" dan

Rakyat Kecil "Beraksi"

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Hari ini Ibuku bilang akan pergi ke pasar Kamal. Padahal, tidak jauh dari rumah kami terdapat pasar. Walaupun tidak selengkap yang di sana, tapi cukuplah jika hanya untuk masakan sehari-hari. Ibuku sebenarnya jarang pergi ke pasar yang jauh itu (1km, jauh karena ada yang dekat). Beliau ke sana untuk mengambil pesanan tahu bulat di salah satu pedagang. "Titip kedondong." ucapku. Lalu, Ibu bilang tidak benar-benar di pasarnya, melainkan di sekitar pasar. Penjual tahu itu bernama Bahrul. Dia adalah tempat langganan Ibuku dan ibu-ibu lainnya membeli olahan kedelai itu. Sebelumnya, dia berjualan di dalam pasar seperti pedagang lainnya. Aku pernah ikut Ibu ke pasar Kamal dan memang, stan tahunya lebih besar dan laris dari penjual lainnya yang mungkin hanya menjual satu kotak tahu. Namun, kini sudah tidak seperti dulu.  Kisah dimulai saat Bahrul mendapatkan pelanggan dan membuat penjual tahu di sekitarnya seakan menjadi kecil. Bukan

Resensi Buku "Animal Farm"

Resensi Buku: Animal Farm oleh George Orwell. Judul: Animal Farm Penulis: George Orwell (Eric Arthur Blair) Penerjemah: Bakdi Soemanto Penyunting: Ika Yuliana Kurniasih Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah Penerbit: Bentang (PT Bentang Pustaka) Tanggal terbit: Januari 2015 (terjemahan Indonesia) Cetakan: Pertama Isi halaman: 174 halaman ISBN: 978-602-291-070-1               George Orwell adalah penulis buku Animal Farm yang lahir di India lalu menempuh pendidikan terakhir di Eton College dan pada tahun 1945 ia menerbitkan bukunya berjudul Animal Farm. Namun, suksesnya buku ini baru bisa dirasakan 5 tahun kemudian. Buku ini diterbitkan pada bulan Januari tahun 2015 di Yogyakarta oleh penerbit Bentang. Cukup lama dari tahun terbitan asli. Novel ini ditulis semasa Perang Dunia II dan merupakan novel yang menyindir kekuasaan petinggi Uni Soviet pada masa itu.   Sampul "Animal Farm" dan George Orwell. - Sinopsis -             Babi itu bernama Mayor Tua,

Pribumi dan Bangsa Asing.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Ini adalah catatan harian pertama setelah aku mengikuti materi "Catatan Harian" oleh salah satu anggota LPM-SM. Mungkin aku akan sedikit mengubah bagaimana cara penyampaian dan apa yang akan aku sampaikan. Biar lah tulisanku berproses. Tepat setelah mendengar materi yang tidak se-lama malam kemarin, aku melanjutkan menonton film Bumi Manusia. Film fiksi ini mengupas bagaimana kehidupan pribumi-pribumi di zaman kolonial Belanda. Pada zaman itu, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh para pribumi selain menjadi budak dari bangsa kulit putih. Tentu, bangsawan-bangsawan negeri masih memiliki derajatnya sendiri yang dianggap "lebih tinggi" daripada pribumi biasa. Menjilat bangsawan Eropa sudah dijadikan pada zaman itu sebagai sebuah kebiasaan dan kewajaran. Tidak peduli darah daging sendiri yang dijual untuk memenuhi hasrat akanmkekuasaan dan tahta. Mereka yang memiliki 2 darah berbeda akan memilih lebih baik menganggap d

Sakit Tak Perlu Berdarah.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian juga menanyakan kabr yang lain juga. Sebagai manusia, makhluk sosial, kita harus give and take. Bukan take saja yang dipraktekkan. Sama halnya dengan komunikasi, kalau lawan bicara bertanya usahakan kamu menjawab dan menanyakan balik. Kalau aku, masih belum bisa seperti itu. Kenapa? Aku tidak pintar mencari topik. Kadang aku terkesan kepada orang yang bisa lancar berbincang-bincang dengan orang yang baru. Berbicara tentang berbincang, tadi pagi setelah kuliah yang pertama selesai salah satu teman seangkatanku di organisasi LPM-SM menelepon. Aku kaget, karena jarang sekali seseorang meneleponku. Bahkan isi dari riwayat panggilan di WhatsApp-ku hanya dari ibu dan ayah.  Temanku ini menanyakan tentang tugas membaca buku yang lagi-lagi aku masih belum bisa melanjutkannya. Tidak hanya bertanya tugas, ia juga sesekali curhat kepadaku. Saat kami sibuk berbincang, tiba-tiba suara dia terputus-putus. Aku berusaha untuk bergerak me

Sakit Tapi Suka.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Jika kalian sudah membaca catatan harianku pagi ini yang seharusnya aku kirim kemarin malam, maka kalian sadar mengapa aku mengerjakan ini pukul 21.40. Ya, aku tidak ingin lupa lagi, selagi masih ingat. Pagi ini, setelah aku mengunggah video tugasku di Instagram, aku melakukan hal yang jarang kulakukan sebelumnya. Dulu aku sering melakukan ini, bahkan mungkin setiap hari. Tapi semenjak SMA aku tidak lagi, karena apa? Yah, pokoknya begitu. Aku tidak ingin menjelaskannya lebih lanjut. Dance, itu dia. Sebenarnya aku melakukannya karena menurutku koreografi dari salah satu lagu yang aku dengarkan akhir-akhir ini bagus. Jadi aku ingin mencobanya. Lagunya berjudul "Pretty Savage" oleh BLACKPINK. Maaf, kalian pasti bosan dengan hal-hal yang berbau K-Pop, tapi memang begitu adanya.  Walaupun ini pertama kalinya aku menari untuk kurun waktu yang lama, badanku bergerak begitu saja. Bahkan aku sudah hafal bagian chorus yang pertama. Sel

Dasar Bodoh.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian semua. Hari ini, tidak. Maksudku, ya. Ah, sial! Bagaimana bisa aku melupakan hal menulis catatan harianku? Bodoh. Padahal beberapa jam sebelumnya aku mengingatnya.  Pagi ini adalah pagi dimana hampir saja aku akan mengirim pesan permintaan maaf lagi kepada dosenku, karena mengirimkan tugas telat. Saat mata kuliah pertama lancar-lancar saja, yang ada aku malah mengantuk. Hah, siapa suruh tidak tidur semalaman?  Tapi begini, anehnya walaupun aku terbangun pukul 10 malam dan terjaga sampai pagi mengapa saat pagi itu tiba mataku tetap saja mengantuk. Padahal kan bahkan belum 12 jam? Entahlah, mungkin sudah settingan-nya. Setelah mata kuliah pertama aku tidur sebentar dan memasang alarm alami di otakku. Dan, tepat saja. Aku terbangun pukul 10.15, dimana 25 menit lagi tenggat waktu tugas dan aku belum apa-apa. Seperti ada sesuatu yang menyetrum tubuhku. Aku tidak ingin mengatakan "maaf" untuk kesekian kalinya. Terlalu banyak maaf ju

Serangan Pertama.

Halo, teman keluh kesahku. Sepertinya sebuah serangan dari Voldemort menggagalkan rencanaku. Setelah aku ceritakan kemarin bahwa aku akan melanjutkan menonton Harry Potter, tiba-tiba saja listrik padam. Bukan untuk 1 atau 2 jam. Tapi 6 jam, mungkin.  Pukul 00.12, dimana listrik meninggalkan jejaknya. Hah, padahal aku sedang bersemangat menonton film. Aku cabut earphone dari telingaku dan mulai menaruhnya di atas laptop. Kabar baiknya, sebelumnya aku sudah mengisi daya gawaiku, sampai penuh. Jadi tadi malam aku tidak bergelap-gelapan. Aku hidupkan flash yang membuat benda yang disinarinya terlihat dengan jelas. Saat itu panas, gerah, seperti sedang di dalam mobil yang ac-nya rusak lalu terjebak macet. Keringat sesekali mengucur dari pori-pori kulitku. Apalagi saat aku haus. Kuteguk Teh Pucuk diatas meja belajarku sampai hanya tersisa botolnya saja. Macam diberi jalan keluar, sekali lagi keringat mengucur deras. Kubolak-balikkan badanku untuk membuatnya nyaman. Sambil sesekali sambil mem

Sebenarnya Aku Dulu...

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian hari ini? Hari ini aku terkejut, tidak bisa berkata-kata, seperti ada yang membuat dadaku sesak. Kalian ingin tahu kenapa? Entahlah, apakah aku harus bilang atau aku simpan saja rahasia ini. Tapi jika kalian benar-benar ingin tahu, ya mau bagaimana lagi? Aku dulu sebenarnya adalah, ah, susah sekali mengatakannya. Tidak, kali ini akan aku beritahu. Kalian jangan terkejut, ya? Aku dulu adalah seorang muggle. Hah? Sst, ini rahasia. Tapi sekarang aku sudah tidak, kok. Sekarang aku sedang liburan menunggu tahun ajaran baru. Kalian pasti sudah tahu dimana. Ya benar sekali, Hogwarts.  Baru saja aku hentikan menonton film Harry Potter untuk menulis catatan harian ini. Sejujurnya aku tidak terlalu tertarik dengan film ini. Tapi, salah satu temanku, yang penggemar berat Harry Potter, selalu memposting hal-hal yang berbau film itu. Aku kan jadi penasaran, apa yang membuat film ini begitu bagus. Akhirnya, aku tanyakan saja ke dia harus menonton dar

Hari SM.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian semuanya? Semoga peliharaan kalian baik-baik saja. Lho kok peliharaan? Iya, kemarin kan sudah aku sebutkan keluarga dan kaliannya. Kalau kalian tidak punya peliharaan, semoga rumah kalian baik-baik saja. Kan kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.   Hari ini adalah hari LPM-SM, menurutku. Mengapa? Dimulai dari dini hari saat pukul 02.00 saat aku sibuk dengan vlog lombaku. 20 November adalah tanggal dimana   tenggat waktu pengumpulannya. Awalnya setelah aku selesai mengedit, aku ingin menyimpannya dengan kualitas 720p. Tapi nanti hasilnya tidak akan jernih, lagipula aku sudah merekam videonya dengan 1080p. Ya sudah, akhirnya aku simpan dengan kualitas 1080p dan memakan penyimpanan sebesar 120MB. Sebenarnya aku tidak masalah sih , yang jadi masalah adalah durasi untuk meng -upload video tersebut di Google Drive.   Pertama, aku unggah tidak di tautan yang diberikan oleh panitia, tapi kuunggah biasa. Selesai mengunggah ak

Berulah Lagi.

 Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian semua? Ternyata rencana yang kemarin aku rencanakan tidak berjalan sesuai ekspektasi. Mengapa? Entah mengapa hari ini aku malas sekali melakukan apa saja. Pagi, yang seharusnya aku rekaman untuk vlog lomba malah tidak aku lakukan. Awalnya nanti, lalu nanti, dan nanti. Sampai pukul 10.00, waktu dimana setengah jam lagi aku harus ujian. Apakah aku menyesal? Ya, tentu saja. Aku berpikir "Coba saja tadi aku rekaman pasti bebanku berkurang.". Tapi tidak kapok, aku tertidur, yang bahkan bisa saja aku tidur sampai sore. Entah mungkin karena efek sindrom mahasiswa, tidurku tidak tenang, aku terbangun pukul 10.40, berarti baru 40 menit aku tertidur. Aku langsung membuka Google Classroom dan mengisi absen. Aku baca soalnya yang hanya 6 buah namun panjang dan begitupun jawabannya. Ah, malas. Aku lalu tertidur, kedua kalinya. Tidak! Aku terbangun dengan perasaan gelisah, kubuka gawaiku dan ternyata masih pukul 11.01. Syukurlah, a

Seharian Menonton.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Keluarga kalian? Teman kalian? Jangan sampai sakit ya, mahal. Kalian tidak percaya padaku? Ya terserah, yang penting jaga kesehatan, biar kalian bisa baca terus catatan harianku. Nanti kalau tidak ada yang membaca aku menangis, tapi bohong. Hari ini aku membuka Google Classroom saat pukul 03.00, benar, kalian tidak salah dengar. Untuk apa ya kira-kira? Apalagi kalau bukan mengerjakan ujian. Tapi walaupun begitu aku senang karena untuk mata kuliah ini soalnya mudah, di buku ada.  Kami juga harus menonton film terlebih dahulu untuk mengisi soalnya. Judul filmnya Wild Child (2008), menceritakan sebuah gadis remaja Amerika yang hidup semaunya dan tidak mendengarkan apa kata ayahnya. Maka dari itu, dia dikirim ke Inggris untuk sekolah di sekolah asrama. Suasananya sudah pasti beda, di Amerika dia bebas, teman-temannya juga populer.  Sedangkan di Inggris, dia harus mematuhi berbagai aturan, misalnya tidak boleh keluar kamar setelah lampu dim

Kegiatan Randomku.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian? Aku, hari ini merasa senang karena sudah melewati ujian mata kuliah yang menurutku susah. Jika diibaratkan, mata kuliah ini seperti raja terakhir di game. Tapi bedanya ini bukan yang terakhir. Kalian pasti bisa menebaknya. Apa? Tidak tahu? Dasar, ya sudah.  Mata kuliahnya yaitu BEG atau Basic English Grammar. Tapi aku bisa mendengar lho kalian yang mengatakan "Aku tadinya ingin menjawab itu.". Padahal kemarin sudah aku ceritakan, waktu itu juga, tapi tak apa. Namanya manusia pasti bisa lupa. Hariku dimulai dari pukul 00.00 karena kemarin setelah mengerjakan catatan harian aku tidak langsung tidur, aku gunakan jam malamku untuk berselancar di media sosial. Oh iya, aku paling suka saat jam menunjukkan pukul 01.00. Mengapa? Di saat waktu yang tadi aku sebutkan keadaan sangat sepi, tenang, suara jangkrik pun tidak ada karena rumahku tidak dekat dengan sawah ataupun kebun.  Aku bisa bebas mau melakukan apa saja tanpa diganggu oran

UTS.

Halo, teman keluh kesahku. Bagaimana UTS kalian hari ini? Untuk kalian yang tidak UTS ya belajar saja seperti biasanya, walaupun aku jarang belajar. Kuliah kan juga belajar, jadi sekalian saja. Hari ini adalah hari pertama aku mengerjakan soal UTS di universitas. Yah, untuk semester 1 menurutku lumayan mudah. Namun karena mudah aku mengerjakannya terburu-buru, dan berakhir salah di soal yang seharusnya tidak salah. Cukup hari ini saja aku teledor, besok aku usahakan tidak.  Membicarakan besok aku menjadi semangat dengan soal apa yang akan keluar di mata kuliah Basic English Grammar. Memang, mata kuliah ini "katanya" merupakan mata kuliah yang sulit untuk lulus. Bahkan, ada 2 kakak tingkat yang ikut kembali mata kuliah ini hanya agar tidak tertulis C nilainya.  Apa? Aku? Hm, bagaimana ya. Pokoknya menurutku grammar ini mudah jika kalian paham apa yang dijelaskan bu dosen. Jadi, kalian jangan sampai hilang fokus waktu Google Meet berlangsung. Terkadang walaupun sudah dijelaskan