Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Dunia Skincare.

Halo, teman keluh kesahku. Kali ini aku akan menjawab pertanyaan dari diriku sendiri.Yakni “Bagaimana cara membuat wajah bersih dan glowing seperti para selebritis?”. Wajah. adalah bagian depan dari kepala manusia. Terdapat hidung, mata, mulut, dan alis disebuah wajah. Kulit wajah sangat berbeda dengan kulit tubuh. Jika kulit tubuh lebih kebal terhadap sebuah kandungan maka kulit wajah sebaliknya. Kulit wajah sangat sensitif mengenai sebuah produk, bisa itu sabun wajah, krim, atau pun hanya debu. Tentu, wajah yang dimaksud pertanyaan adalah kulit wajah. Zaman sekarang memiliki kulit wajah yang bersih dan glowing merupakan impian dari sebagian besar orang. Meskipun mayoritas perempuan, namun ada beberapa laki-laki yang juga menginginkan wajah bersih.  Untuk mendapatkan wajah yang bersih dan glowing, diperlukan beberapa usaha seperti menggunakan skincare dan tidak menyentuh wajah terlalu sering. Penggunaan skincare juga harus disesuaikan dengan tipe kulit wajah masing-masing.  Langkah da

Cita-cita Yang Mustahil.

Halo, teman keluh kesahku. Karena tenggat waktu hari ini cukup lama yakni pukul 21.54, maka aku memutuskan mengerjakan ini pukul 19.00. Tentunya hari ini juga ada 3 tugas yang harus aku selesaikan. Nah, biar kalian tidak menunggu lama,   di catatan harian kali ini akan aku langsung ceritakan saja tentang cita-citaku yang mustahil.   Jam menunjukkan pukul 02.00, seperti malam waktu itu, mataku belum bisa tertutup. Namun, aku terlalu bosan dengan Instagram, kurang menarik. Jadi aku habiskan saja waktuku untuk mendengarkan musik.   Aku membuka playlist di akun YouTube-ku yang berjudul “Cover”. Kalian tanya apa itu? Seperti judulnya, isinya adalah lagu-lagu yang sebenarnya aku ingin meng- cover nya. Tidak, bukan seluruh isi lagu, hanya bagian rapnya saja. Eh? Kalian tidak menyangka? Biasa saja, kok.   Jariku mengklik sebuah video yang saat ini sedang aku pelajari bagian rapnya, yakni berjudul “Love to Hate Me” oleh BLACKPINK. Walaupun mereka grup K-Pop, namun di lagu yang satu

Menulisku.

Halo, teman-teman keluh kesahku. Selamat datang kembali di catatan harian seorang Chindy. Sejujurnya aku penasaran sih siapa saja teman-teman keluh kesahku. Atau sebenarnya kalian ini tidak ada, dan pembacanya adalah aku sendiri. Ah, tidak tahu. Pokoknya aku tulis saja.   Hari ini adalah hari yang sama sekali tidak ada istimewanya. Kegabutan dan hal-hal yang sudah sering aku lakukan juga tidak akan aku tulis kembali. Kalian kan sudah tahu apa saja hal yang sering dilakukan seorang Chindy ini saat gabut. Apa? Kalian lupa? Huh, apakah aku harus tulis kembali? Sudahlah, baca lagi saja catatan harianku yang sebelumnya.   Yah, aku kini benar-benar kehabisan ide untuk ditulis. “Apa kegiatanku hari ini?” adalah pertanyaan yang sulit dijawab jika sedang tidak ada kegiatan. Menunggu kalian mengajak aku jalan-jalan juga mungkin sangat lama. Jadi, aku akan ceritakan kegiatan menulisku saja, saat ini.   Catatan harian, setahuku adalah tulisan yang memuat tentang kegiatan penulis itu se

Agust D.

Halo, teman keluh kesahku. Ini adalah tulisan bebas tentang seseorang yang aku kagumi. Sebenarnya jika aku ditanya pertanyaan seperti ini aku akan bingung. Antara terlalu banyak yang aku kagumi atau tidak ada yang aku kagumi.   Sama seperti pertanyaan “Apa pengalaman tersedihmu?” atau “Apa hal yang   sulit kamu lupakan?”, aku tidak bisa langsung menjawabnya. Seperti tiba-tiba saja otakku berhenti bekerja.   Baiklah, aku sudah menemukan jawabannya, orang yang aku kagumi adalah aku. Tapi jika aku menulis aku, bisa-bisa nanti kena marah. Jadi aku sebutkan orang yang aku sukai saja ya.   Nama orang ini adalah Min Yoon Gi atau dengan nama panggung Suga, dan Agust D sebagai nama solonya. Dia lahir di kota Daegu pada tahun 1993, satu tahun lebih muda daripada kakak laki-lakiku yang kedua. Dia berasal dari keluarga yang biasa saja, yang tidak mendukung keinginannya menjadi seorang rapper.   Sebelum mengikuti audisi, Suga aktif menjadi rapper dan produser underground di sebuah

GBA dan Carbonara.

  Halo, teman keluh kesahku. Ini adalah catatan harianku yang ketujuh mungkin. Aku masih belum terbiasa membuat catatan harian, jadi mohon dimaklumi.   Hari ini aku terbangun karena panggilan ibuku. Beliau menyodorkan uang sebanyak 140.000, tidak, bukan untukku. “Nanti kalau paketnya datang, kamu ambil ya.” Begitulah ucap beliau sebelum pergi.   Paket yang dimaksud adalah barang dari Shopee. Ibuku minta dipesankan makeup merk Maybelline karena sedang promo saat itu. Aku sebenarnya ingin beli juga, tapi dompetku sedang tipis. Mungkin untuk beli mie ayam depan pasar sudah habis.   Karena hari ini libur, aku memutuskan bermain game PS1 di gawaiku. Setelah menulis catatan harian waktu itu, aku jadi ingin memainkannya lagi. Kali ini aku bermain game yang namanya “The Legend of Zelda: The Minish Cap”. Aku dulu pernah memainkannya namun berhenti ditengah jalan karena saat itu aku tidak tahu ada yang namanya “Walkthrough”.   Kumainkan sambil melihat petunjuknya. Terkadang aku

Libur Tidak Libur.

Halo, teman keluh kesahku. Selamat datang di catatan harian seorang Chindy.  Hari ini adalah hari liburku, seharusnya. Tapi, pesan dari grup angkatan "Trunojoyo Muda" membuatku berkata "Lagu lama, aransemen baru."  Hari liburku diisi oleh kegiatan webinar dari pihak kampus, untuk memperingati tanggal 28 Oktober sebagai hari sumpah pemuda. Mereka bilang itu adalah sebuah kewajiban. Jadi, ya aku ikuti saja. Pukul 8 dengan jelas terpampang di pesan pengumuman. Tapi seperti yang kalian tahu, Indonesia menganut paham "jam karet" yang mana tidak ditentukan berapa lama ngaretnya.  Kubuka laptopku tepat pada pukul 08.05, aku kira aku sudah telat. Nyatanya, kode masuk Zoom masih belum disebarluaskan. Padahal, mereka bilang akan membagikannya 30 menit sebelum pukul 08.00.  Aku menunggu tautan untuk Zoom dan siaran YouTube sembari membaca pesan dari teman-temanku yang masih menganggur belum kubaca. Mereka juga masih belum mendapatkan tautannya. Beberapa dari mereka m

Tertipu Guru Sendiri.

Halo, teman keluh kesahku. Selamat datang di tulisan bebas seorang Chindy.  Di tulisan bebas hari ini aku akan menceritakan kisahku, tentang bagaimana aku bisa tertipu oleh guruku sendiri.  Hari itu, entah aku ingat tepatnya atau tidak, adalah beberapa hari menuju libur semester. Dan untuk mengisi kekosongan libur, yang harusnya tidak perlu karena aku pun tidak seniat itu, kelas kami dituntut untuk menjalankan berbagai camp.  Camp disini seperti kegiatan tentang mata pelajaran tertentu, isinya yakni bagaimana cara agar kita bisa bersenang-senang dengan pelajaran yang dipilih. Dulu, panitia dari kegiatan ini adalah kakak kelas. Tapi karena sekarang kami kelas 12, adalah tugas kami untuk menjadi panitia camp.  Ketua pelaksana dari setiap camp adalah orang-orang yang dipandang cukup pintar dalam mata pelajaran tersebut. Nah, waktu itu aku terpilih menjadi ketua pelaksana English Camp. Aku tidak terlalu senang karena aku merasa diriku tidak berkompeten menjadi ketua. Tapi karena itu adalah

Dunia Perkuliahanku.

  Halo, teman keluh kesahku. Hari ini aku cukup malas untuk mengerjakan sesuatu, itulah sebabnya aku menulis catatan harian dan tulisan bebas ini dua jam sebelum tenggat waktu. Walaupun begitu, aku akan berusaha untuk mengumpulkannya tepat waktu kok .   Di catatan harian ini, aku akan menceritakan bagaimana dunia perkuliahanku, secara daring tentunya. Aku dengar kuliah akan dimulai secara luring nanti saat bulan Februari 2021, cukup lama memang. Kalian harus sabar juga, ya!   Sejujurnya aku antara senang dan takut untuk pergi kuliah secara luring. Senangnya karena aku tidak akan berdiam diri di kamar dan hanya menatap layar laptop setiap hari, sedangkan aku takut untuk bertemu teman   baruku, aku kan tidak pandai bergaul.   Jadwal kuliahku tidak terlalu padat, menurutku. Hanya Senin sampai Kamis. Dan khusus pada hari Rabu hanya ada satu mata kuliah, yang sebenarnya aku agak kesal karena harus berdandan hanya untuk 100 menit. Yah aku sih tidak masalah jika jadwal mata kuliah

Menjadi Mata-Mata.

  Halo, teman keluh kesahku. Kini adalah waktu yang tepat untuk aku menceritakan pengalaman lucu. Menjadi mata-mata judulnya.   Hari itu pukul dua sore, saat kami masih berada di sekolah. Tidak ada guru yang mengajar, jadi kami hanya melakukan apa yang disuka saja. Tapi, daripada aku menghabiskan waktu untuk hal yang kurang berguna, kugunakan saja waktuku untuk belajar soal. Tapi tidak terlalu nyaman di kelas karena ramai. Jadi aku ajak salah satu temanku, Fitri namanya. Dia suka ”nongkrong” di perpustakaan, sambil membaca buku pastinya.   Sebelum pergi, aku menyiapkan amunisi teh pucuk, kertas soal, buku pendamping, dan orang pendamping, maksudku Fitri. Aku tahu ada peraturan yang menyebutkan tidak boleh membawa minuman di dalam perpustakaan, tapi tetap saja kulakukan, karena kalau bisa diselundupkan kenapa tidak?   Kami habiskan waktu kami di perpustakaan, dia membaca novelnya dan aku membaca soalku. Menurutku mengerjakan soal soshum cukup menyenangkan, jika tahu jawabann

Jiwa Berbisnis.

  Halo, teman-teman keluh kesahku. Dikesempatan kali ini aku tidak akan berkeluh kesah. Sebagai pemanis, aku akan ceritakan salah satu pengalaman menarik yang pernah aku alami.   Penasaran? Yah, aku tidak mengharapkan kalian mengatakan “iya” sih . Ya sudahlah, mari kita lanjut. Ini kusebut pengalaman menarik karena dari hal ini aku bisa meraup untung yang menurutku cukup besar bagi seorang anak SMA di waktu itu.   Seperti yang kalian tahu, semua orang di dunia ini pasti memiliki hal yang disenangi atau lebih tepatnya hobi. Bisa memasak, menyanyi, membuat konten, apapun itu. Namun, yang orang-orang tidak sadari, dari hobi mereka tersebut bisa diraih keuntungan yang lumayan.   Misalnya, jika kalian hobi menyanyi kalian bisa membuat konten tentang bernyayi dan mengunggahnya di platform YouTube. Tidak peduli suara kalian bagus atau tidak, posting saja. Kemungkinan terburuknya yah mungkin channel kalian dilaporkan atas dasar “Konten kekerasan atau menjijikan.”. Hehe, aku berca

Bagaimana Tidurku.

  Halo, teman-teman keluh kesahku. Bagaimana kabar kalian semua? Pertanyaan yang baru saja aku tanyakan tidak perlu dijawab, hanya formalitas saja.   Kali ini kembali lagi di catatan harian seorang Chindy. Sekarang pukul dua dini hari, mataku masih belum bisa tertutup. Tidak, bukan insomnia, hanya malas tidur saja. Yah, walaupun besok aku ada jadwal kuliah dengan dosen sampai siang.   Aku pikir jika aku menulis kegiatan keseharianku dimulai dari pagi hari pasti akan monoton, jadi kutulis saja saat dini hari. Lagipula, ini sudah termasuk hari yang ke-empat kan? Iya, benar.   Kali ini aku akan menceritakan sebagian cerita tentang tidurku dan sisanya nanti akan aku lanjutkan saat pukul tujuh malam. Mengapa? Ini kan catatan harian, harusnya aku menjalani hariku dulu dong baru aku menulis catatan harian.   Jadwal tidurku dari waktu aku kecil sampai sekarang aku remaja masih begitu-begitu saja. Maksudnya? Ya, waktu kecil aku terbiasa dengan kata “susah tidur.”. Dan dari hal

Mengenal Diriku.

  Halo, teman-teman keluh kesah. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang siapa saya.   Nama saya adalah Chindy Afidha. Saya lahir di Bangkalan pada tanggal 11 April 2004. Ayah dan Ibu saya juga berasal dari Bangkalan. Namun, sehari-hari saya menggunakan bahasa Indonesia. Saya mengerti dan bisa berbahasa Madura namun menggunakan tingkat terendah.   Pada waktu saya kecil, saya tidak mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Taman Kanak-kanak (TK) karena keluarga saya pada saat itu masih kekurangan dana. Saya bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 2 Kamal pada usia 5 tahun. Sekolah tersebut sama seperti sekolah semua saudara laki-laki saya. Pada saat saya SD, saya baru menyadari bakat alami yang belum pernah saya ketahui, yakni menari. Karena badan saya yang kecil, wali kelas saya saat kelas 2 menyarankan saya untuk mengikuti pentas seni dan menampilkan tari. Beliau memilih saya dengan alasan saya lucu, kecil, dan mungil. Setelah pentas seni tersebut, saya sering diik

Mengingat Masa Lalu.

Halo, Chindy disini. Aku tahu kalian pasti tidak percaya aku memposting catatan harian saat sore. Seperti yang kalian tahu, aku lebih suka mengerjakan sesuatu mendekati deadline . Terasa lebih menantang, dan aku suka.   Baiklah, kini akan kuceritakan cerita keseharianku pada hari minggu.   Dulu, waktu aku masih menjadi versi mini seorang Chindy, banyak hal yang bisa aku lakukan di hari minggu. Bermain bersama saudara, bersepeda bersama teman, bermain masak-masak, sangat banyak. Jika aku tulis semua, kalian bisa bosan, walaupun aku tahu kalian selalu bosan dengan tulisanku. Tidak usah mengelak.   Namun, kini aku sudah menjadi seorang Chindy yang besar, lebih tepatnya, sedikit lebih besar dari versi mini. Tidak banyak yang bisa aku lakukan. Jika diingat-ingat, kadang aku masih menyesal mengapa aku tumbuh dengan cepat.   Aku masih ingat saat aku bermain dengan kakak laki-lakiku, kami bermain peran, dia penjaga toko dan aku sebagai pembeli. Kami menggunakan kertas katalog d