Langsung ke konten utama

Cita-cita Yang Mustahil.

Halo, teman keluh kesahku. Karena tenggat waktu hari ini cukup lama yakni pukul 21.54, maka aku memutuskan mengerjakan ini pukul 19.00. Tentunya hari ini juga ada 3 tugas yang harus aku selesaikan. Nah, biar kalian tidak menunggu lama,  di catatan harian kali ini akan aku langsung ceritakan saja tentang cita-citaku yang mustahil.

 

Jam menunjukkan pukul 02.00, seperti malam waktu itu, mataku belum bisa tertutup. Namun, aku terlalu bosan dengan Instagram, kurang menarik. Jadi aku habiskan saja waktuku untuk mendengarkan musik.

 

Aku membuka playlist di akun YouTube-ku yang berjudul “Cover”. Kalian tanya apa itu? Seperti judulnya, isinya adalah lagu-lagu yang sebenarnya aku ingin meng-covernya. Tidak, bukan seluruh isi lagu, hanya bagian rapnya saja. Eh? Kalian tidak menyangka? Biasa saja, kok.

 

Jariku mengklik sebuah video yang saat ini sedang aku pelajari bagian rapnya, yakni berjudul “Love to Hate Me” oleh BLACKPINK. Walaupun mereka grup K-Pop, namun di lagu yang satu ini mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya. Dan aku juga lebih suka lirik berbahasa Inggris daripada bahasa Korea. Alasannya? Mudah saja, bahasa Inggris lebih familiar bagiku.

 

Aku mulai mendengarkan lagu bergenre hip-hop saat aku di bangku kelas 4 atau 5 SD, entahlah pokoknya seingatku begitu. Lagu yang pertama kali aku dengarkan adalah “Not Afraid” oleh Eminem. Sebenarnya orang yang mengenalkanku pada musik-musik barat adalah kakakku yang ketiga. Dia selalu berkata “Lagu ini sedang terkenal disekolahku” saat menunjukkan sebuah lagu padaku.

 

Setelah mendengarkan Not Afraid, aku menjadi suka dengan lagu-lagu Eminem yang lain, seperti When I’m Gone dan Rap God. Meskipun begitu, lagu dari Eminem yang aku paling suka tetap Not Afraid.

 

Oke, mari kita lanjutkan saat aku mulai berlatih. Hal yang pertama kali aku lakukan adalah mengetahui bagaimana cara Lisa memberikan penekanan pada setiap katanya. Lalu, aku akan mulai mengikutinya sampai aku benar-benar bisa. Tidak hanya lagu itu saja, aku juga berlatih lagu lainnya, seperti “All Night” oleh BTS dan kolaborasinya dengan Juice WRLD. Setelah 2 jam aku habiskan untuk berlatih, aku masih belum bisa tertidur juga.

 

Siang hariku diisi dengan kegiatan Basic Training oleh himpunan prodiku. Saat pukul 11.30 kami diberikan waktu istirahat dan pukul 12.00 aku memutuskan tidur sebentar. Namun aku terbangun saat pukul 13.00, dengan buru-buru aku menyalakan tayangan YouTube live streaming. Syukurlah, sepertinya aku tidak melewati sesuatu yang penting.

 

Setelah kegiatan tadi selesai, hujan turun dengan derasnya. Aku kira akan hanya sebentar, nyatanya sampai aku menulis catatan harian ini pun masih hujan deras. Hujannya awet, aku harap hubungan kita juga.

 

Musik dari YouTube menemaniku menulis. Aku lebih suka musik daripada suara rintikan hujan yang tak kunjung selesai. Aku nyalakan autoplay agar aku tidak perlu kembali mebuka tutup dan menghabiskan waktuku. Sesekali aku menengok gawaiku, siapa tahu ada info penting, yah, walaupun nyatanya tidak ada.

 

Baiklah, sspertinya aku sudah cukup menceritakan tentang kegiatan hari ini. Bagaimana? Apakah kalian tertarik dengan ceritaku yang satu ini? Tuh kan, aku tahu kalian tidak pernah tertarik denganku. Walaupun begitu aku akan tetap menyebut kalian “teman keluh kesahku” karena begitu adanya. Seperti biasanya, besok jangan lupa buka kembali blogku untuk melihat catatan harianku setiap harinya!

 

Terima kasih ~

Komentar

Yang disukai

Dia itu Siapa?

Sebelum pembaca memulai, saya ingin mengawali kisah ini bahwa semuanya adalah fiksi belaka. Jika anda berspekulasi saya menceritakan kisah seseorang, anda salah. Simpan saja pikiran itu sendiri! • Baru saja Dia menyelesaikan buku berjudul "Almond" yang sejak lama sudah menunggu di dalam  wishlist -nya. Penyebabnya tidak muluk-muluk, Dia merasa dirinya mirip dengan karakter yang ada di dalamnya. Dalam proses membaca ia perlahan-lahan membayangkan apa maksud dari kata-perkata buku tersebut. Sedang pikirannya ikut mengiyakan apa yang dirinya anggap sama.  Tidak hanya satu-dua kejadian yang Dia akui mirip. Memang, dalam buku tersebut menceritakan manusia tanpa emosi yang seringkali dianggap aneh. Sampai akhirnya manusia tadi harus belajar dan berlatih hanya untuk mengungkapkan dan memahami emosi.  Dia berpikir bahwa apa yang ada di dalam buku itu adalah dirinya. Sangat jarang Dia terlihat menangis di depan orang lain. Alasannya mudah saja, ia tidak paham mengapa orang-orang berpi

KARENA JURNALISME BUKAN MONOPOLI WARTAWAN: SEBUAH TAMPARAN

” Atau, di sini, wartawan dan media, memang pantang menyesali dan meminta maaf untuk pemberitaan mereka yang keliru...” Judul                       : Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan Penulis                     : Rusdi Mathari Penyunting              : Wisnu Prasetya Utomo Perancang Sampul    : Ayos Purwoaji Penerbit                   : Buku Mojok Cetakan                   : Pertama Tahun                      : Juli 2018 Harga                     : Rp78.000,00 ISBN                       : 978-602-1318-64-5   Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan  adalah sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan oleh  Rusdi Mathari  dari sejak tahun 2007-an sampai 2016-an. Tulisan ini sebenarnya telah diterbitkan dalam media sosial Rusdi seperti Facebook dan situs blog. Tidak seperti tulisan kebanyakan yang menyajikan peristiwa atau data dalam bahasa membosankan dan kaku, Rusdi memaparkannya dalam bahasa yang sederhana, sesekali dirinya bertanya pada pembaca. Secara terang-terangan, dari jud